Widget HTML #1

Mengenal tanaman aglaonema beserta perawatannya agar tumbuh subur

Mengenal tanaman aglaonema. Tanaman aglaonema yang umum dikenal masyarakat secara luas berasal dari asia tenggara atau asia selatan, seperti Indonesia, Filipina, Malaysia, Thailand, Myanmar, dan Cina bagian selatan. Aglaonema hidup subur di daerah hutan dataran rendah dan sedang dengan intensitas cahaya yang terbatas.

Kata Aglaonema diambil dari bahasa yunani kuno, penggunaan nama ini berarti benang bersinar terang. Aglaonema berasal dari kata aglaos dan nema yang berarti terang atau sinar untuk kata aglaos dan benang atau benang sari arti dari nema

Mengenal tanaman aglaonema beserta perawatannya agar tumbuh subur

Sedangkan di Indonesia, tanaman aglaonema lebih dikenal dengan sebutan sri rejeki. Menurut keyakinan yang beredar di masyarakat, jenis tanaman ini akan mendatangkan rejeki bagi siapapun yang menanam dan bisa tumbuh subur. Identitas pembawa rejeki dan pembawa keberuntungan menempel erat pada tanaman aglaonema.
Untuk itu, mari kita mengenal tanaman aglaonema lebih dalam lagi.

Asal Usul Tanaman Aglaonema Berwarna Merah

Pada awalnya, aglaonema atau sri rejeki hanya dikenal berwarna hijau dan putih. Jenis ini disebut dengan jenis Aglaonema Rotundum dan aglaonema Commutatum tricolor. Oleh Gregori Hambali yang berasal dari Bogor, Jawa Barat, kedua jenis aglaonema tersebut disilangkan dan menghasilkan jenis baru.

Dari tangan seorang Greg Hambali inilah lahir jenis aglaonema berwarna merah dan diberi nama aglaonema pride of sumatera. Meski uji coba dan riset menyilangkan aglaonema ini dimulai sekitar tahun 1980, namun pada tahun 1988 untuk pertama kalinya pride of sumatera yang berwarna merah ungu dikenalkan ke masyarakat luas.

Keberhasilan ini bergantung juga pada berbagai faktor perawatannya dan juga pengaruh dari tempat atau lokasi budidaya. Kelembaban udara, sinar matahari, dan sirkulasi udara menjadi faktor penting yang tidak bisa diabaikan. Pemilihan media tanam serta pupuk menjadi faktor penting selanjutnya yang harus diperhatikan.

Media Tanam Aglaonema

Penggunaan media tanam aglaonema harus diperhatikan dengan serius untuk menjamin tumbuh suburnya tanaman. Dengan derajat keasaman atau pH nya harus sesuai untuk aglaonema yaitu pH 7 atau pH netral. pH adalah potensial of hidrogen atau angka logaritma negatif dari ion hidrogen.

Umumnya tanah yang digunakan adalah Top soil atau tanah lapisan atas yang berguna untuk tanaman karena mengandung zat hara. Tetapi tidak semua top soil cocok sebagai media tanam aglaonema karena pH yang dikandungnya berbeda-beda. Untuk itulah perlu diciptakan media tanam buatan yang tepat untuk aglaonema kesayangan.

Untuk mendapatkan derajat keasaman yang sesuai, dipergunakanlah beberapa bahan campuran untuk menanam aglaonema. Tentu saja menyesuaikan tempat atau lokasi dimana aglaonema tersebut ditanam. Apakah di dataran rendah atau di dataran sedang.

Pada umumnya media tanaman pengganti yang digunakan oleh pecinta agalonema maupun petani aglaonema adalah sabut kelapa, humus, sekam, dan kulit pohon dengan perbandingan yang berbeda sesuai tempat atau lokasi tanam. 

Perbandingan media tanam aglaonema untuk dataran rendah

-    Sabut kelapa (cocopeat) 30 %
-    Humus kasar 30 %
-    Sekam bakar 30 %
-    Pupuk kandang 10 %

Perbandingan media tanam aglaonema untuk dataran sedang

-    Sabut kelapa (cocopeat) 20 %
-    Sekam bakar 30 %
-    Humus 40 %
-    Pupuk kandang 10 %

Dengan perbandingan seperti diatas akan menghasilkan media tanam yang mampu membuat aglaonema jadi tumbuh subur karena memiliki zat hara makro dan mikro yang cukup dan pH yang didapat sekitar 7 (netral).

Pemupukan Tanaman Aglaonema

Pemupukan tanaman aglaonema harus dilakukan menggunakan pupuk anorganik untuk mengganti unsur hara yang hilang dari media tanam. Unsur hara akan semakin berkurang karena diserap oleh tanaman dari media tanam. Pupuk anorhanik terdiri dari dua jenis yaitu pupuk anorganik mikro dan pupuk anorganik makro.

Aglaonema membutuhkan unsur-unsur makro dalam jumlah banyak, diantaranya karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). 

Sedangkan unsur-unsur mikro dibutuhkan dalam jumlah sedikit, diantaranya molibdenum (Mo), mangan (Mn), besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), klor (Cl), dan Boron (Bo). 

Unsur makro yang wajib ada karena sangat dibutuhkan oleh tanaman aglaonema adalah N, P, dan K. Diantara ketiganya, unsur N harus diperbanyak karena pada tanaman aglaonema keindahan daun lebih diutamakan. Unsur N berfungsi untuk pembentukan protein yang dibutuhkan sel-sel tanaman untuk pertumbuhan.

Jenis pupuk yang dibutuhkan aglaonema adalah :

-    Pupuk kandang
-    Humus
-    Kompos
-    Pupuk buatan atau pupuk anorganik
-    Hormon
-    Perangsang pertumbuhan
-    Pupuk unsur mikro

Perawatan Tanaman Aglaonema

Perawatan tanaman aglaonema tidak begitu sulit karena jenis tanaman ini termasuk tanaman tahan banting. Sangat mudah dirawat dan tidak memerlukan perlakuan khusus. Asalkan kondisi lingkungan diperhatikan dengan baik, tanaman aglaonema bisa tumbuh dengan subur.

Aglaonema juga dikenal jarang terserang penyakit. Hama pengganggu seperti kutu atau serangga sangat sedikit. Namun untuk aglaonema jenis silangan yang daunnya berwarna-warni agak rentan terkena penyakit. untuk Itulah diperlukan perawatan kebersihan lingkungan dan pemberian pupuk yang tepat untuk mengatasinya.

Sampai disini dulu pembahasan mengenal tanaman aglaonema mulai dari asal-usul, sampai penerapan penanaman dan perawatannya. Semoga bermanfaat, salam.
Wiwid Kurniawan, S.Ag.
Wiwid Kurniawan, S.Ag. Belajar Filsafat sejak tahun 2008 dan aktif bertutur tentang filosofi agama Buddha di Jawa Tengah. Menyelesaikan studi S1 jurusan Kepanditaan di STABN Raden Wijaya

Posting Komentar untuk "Mengenal tanaman aglaonema beserta perawatannya agar tumbuh subur"